Dulu, saat Una masih di dalam kandungan. Dokter menyarankan saya untuk memakan ikan gabus sesering mungkin agar berat badan Una ataupun ibunya naik. Dan itu berhasil, walaupun tidak sesignifikan yang dibayangkan. Tapi lumayan lah. Nah, Kenapa harus ikan gabus? Karena ikan gabus memiliki kandungan protein yang sangat baik untuk pertumbuhan. Albumin namanya, dengan protein ini, nutrisi akan dengan baik diedarkan ke seluruh tubuh.  Selain itu, albumin juga sangat efektif mempercepat penyembuhan luka. Itulah kenapa saat sudah melahirkan pun saya tetap mengkonsumsi ikan gabus, untuk mempercepat penyembuhan bekas jaitan. Una pun sudah saya kenalkan ikan gabus saat usianya 6 bulan. Dulu gampang sekali proses pengolahannya. Tinggal kukus lalu blender. Lah sekarang mana bisa đŸ˜€ sudah 14 bulan maunya makanan yang lebih beragam. Akhirnya dibuatlah nugget ikan gabus.

Bahan :

4 potong ikan gabus yang sudah dihaluskan/diblender
3 sdm tepung terigu
1 sdm tepung sagu
2 butir telur ayam
1 buah wortel parut dan beberapa potong brokoli yang diiris halus
Air
Tepung panir / tepung roti

Bumbu halus
4 siung bawang merah
2 siung bawang putih
Sedikit merica bubuk
Sedikit garam
1 sdt gula pasir

 

Cara Membuat:

  1. Campur ikan gabus yang sudah dihaluskan dengan tepung tapioka, satu butir telur, wortel, brokoli, tepung sagu dan bumbu halus.
  2. Beri air sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi rata.
  3. Tuangkan adonan ke dalam wadah yang tahan panas, lalu kukus selama 30 sampai 40 menit. Cek selalu kukusan
  4. Biarkan hasil kukusan menjadi dingin.
  5. Potong-potong sesuai kehendak.
  6. Celupkan potongan pada telur yang sudah dikocok.
  7. Gulingkan dalam tepung panir.
  8. Goreng dengan api kecil secara deep frying, sampai nugget berwarna keemasan.
  9. Sajikan :))

Gimana? mudah kan?