Pengakuan UNESCO terhadap batik Indonesia sebagai mahakarya pusaka kemanusiaan lisan dan tak benda, hampir selalu hadir di setiap prolog tulisan tentang batik. Memang, sudah sepatutnya Indonesia berbangga akan penghargaan tersebut. Namun jauh sebelum pengakuan dunia itu didapatkan, ada kerja keras para pembatik yang mendedikasikan seluruh waktu dan pikirannya untuk menciptakan mahakarya tersebut. Sesuatu yang tak hanya indah dipandang mata, namun juga mampu bercerita tentang sejarah, harapan, juga pesan untuk generasi selanjutnya. Ialah sehelai kain batik, kebanggaan Indonesia.

Bagi para petani, arti kebahagiaan adalah dengan melihat hamparan hijau yang berubah kuning merundukkan bulir-bulir padi. Sementara kebanyakan orang di sebuah kampung batik bernama Trusmi, kebahagiaan diartikan dengan duduk di samping tungku panas berwajan penuh lilin malam, dan memegang sebuah canting. Sambil diiringi senandung Cirebonan, tangan-tangan ajaib menari di atas sebuah kain yang terhampar di depannya. Tahukah kamu, mereka bukan sekedar duduk membatik, namun sedang bercerita lewat batik? 

 

 

Srikandi Batik dari Trusmi Jadikan Batik Lebih Baik

Pembatik di BT Batik Trusmi. Didokumentasikan oleh Prasetya, Peserta Pameran Pendidikan Lanjutan yang Diadakan di BT Batik Trusmi.

 

Didominasi perempuan berusia paruh baya, untuk sehelai kain batik tulis, pengrajin batik Trusmi harus melalui proses yang panjang. Dimulai dari Potong (pemotongan kain), Angetel (menghilangkan kanji dari kain), Anglengreng (menggambar pola), Isen-isen (memberi variasi pada motif yang telah di lengreng), Nembok (menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai), Ngobat (mewarnai batik yang sudah ditembok), Anglorod (menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih), Angumbah (mencuci kain), dan kemudian Pe (mengeringkan kain batik). Tidak semudah saat memakainya, proses pembuatan batik bisa menghabiskan waktu berhari-hari hingga berbulan-bulan untuk sehelai kainnya. Pada proses alengreng misalnya, setiap pelekatan bentuk pada motif tertentu terkadang harus menggunakan satu tarikan nafas hingga tidak memberi bekas potongan-potongan bentuk yang kurang baik.

Ketika mengisi canting dengan malam, mereka harus tahu seberapa panas malamnya, seberapa banyak malamnya, juga seberapa kuat tiupannya saat menyentuh ujung canting. Asap yang mengepul mengotori wajah tak jadi masalah, duduk berlama-lama di atas dingklik pun sudah biasa. Yang terpenting, seni, doa, ketulusan, dan jiwa yang menyertai dalam tiap goresan cantingnya tersampaikan. 

Memang seperti itulah adanya, para srikandi pembatik dari Trusmi bukan hanya sekedar membatik, namun sedang meninggalkan jejak kehidupan lewat setiap goresan cantingnya. Menceritakan bagaimana kesabaran akan selalu membawa kebaikan dalam hidup, dan mengembalikan segalanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seberharga itulah perjalanan dibalik keberadaan sehelai kain batik.

 

Dari Trusmi untuk Dunia

Berawal dari sebuah gagasan untuk mengkampanyekan gerakan memakai batik di kampus, saya yang menjadi salah satu penggagasnya dibuat semakin mencintai batik dan ingin mengenal batik lebih dalam. Tahun 2011 hingga 2014 adalah masa-masa dimana saya tak henti mengajak teman-teman, para dosen, juga staf kampus untuk menggunakan batik di hari jumat, baik secara personal maupun via media sosial. Gerakan tersebut bernama I Love Batik, terdokumentasi dengan baik dalam blog saya yang terdahulu indah-riadiani.blogspot.com. Dari situlah keinginan saya untuk datang ke pusat pembuatan batik semakin kuat. 

Di tahun 2015,keinginan itu terealisasi, Saat mendapat tugas dari kantor tempat bekerja, saya sempatkan untuk berkunjung ke Kawasan Batik Trusmi, salah satu sentra batik terbesar di Indonesia yang berlokasi di Cirebon. Saat tiba, saya hanya mendatangi satu tempat yang paling mencolok, sebuah toko batik yang sangat besar dan megah, bertuliskan BT Batik Trusmi di papan gedungnya. Selain berbelanja, saat itu sedikit banyak saya pun mengobrol dengan para karyawan di sana tentang sejarah Trusmi.

 

Srikandi Batik Dari Trusmi Jadikan Batik Lebih Baik

Sumber: duabatik.com

 

Penduduk Desa Trusmi memang sudah lama hidup dengan membatik. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, juga sebagai upaya untuk meneruskan usaha keluarga yang telah berlangsung secara turun-temurun. Sejarah Desa Trusmi pun tak lepas dari peranan Mbah Buyut Trusmi dan Ki Gede Trusmi. Menurut pemakalah Irianto R. Bambang, Mbah Buyut Trusmi adalah Pangeran Cakrabuana yang datang ke Daerah Trusmi untuk mengajarkan islam lewat seni membatik. Nama Trusmi sendiri berasal dari kata terus bersemi, bahwa apa yang ditanam di desa ini selalu tumbuh dengan subur. 

Dulunya para pembatik Trusmi hanya membuat batik berdasarkan pesanan dua keraton, yaitu Keraton Kanoman dan Kasepuhan. Namun seiring berjalanannya waktu, terutama sejak tahun 2009, saat UNESCO secara resmi memasukan batik ke dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dan ditetapkannya Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober, intensitas kompetisi usaha batik di Trusmi semakin meningkat. Perkembangan pun terlihat pesat di Desa Trusmi dan berdampak baik pada perekonomian Cirebon saat itu. Nilai ekspor Batik Cirebon pada tahun 2010 malah sempat mencapai angka 2,8 Miliar Rupiah. Wisatawan lokal maupun internasional pun tak henti berdatangan mengunjungi kawasan batik ini setiap harinya. 

Memasuki abad ke-21, geliat seni Batik Indonesia memang terlihat semakin bangkit. Kehadiran para desainer muda yang dengan berani memodifikasi, baik warna, bahan, cara pembuatan, hingga menciptakan motif-motif baru, hal itu tentu menumbuhkan daya tarik tersendiri terhadap batik. Batik pun banyak diminati, keberadaannya semakin dicari. Terbukti batik mampu mendongkrak perekonomian Indonesia sebagai market leader yang menguasai pasar batik dunia. Berdasarkan data Kemenperin, tercatat bahwa nilai ekspor batik dan produk batik sampai Oktober 2017 mencapai USD51,15 juta atau naik dari capaian semester I tahun 2017 sebesar USD39,4 juta. Tujuan pasar utamanya ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Cirebon, terutama Desa Trusmi adalah salah satu penyumbang berhasilnya batik sehingga dikenal di dunia seperti sekarang ini. Selain berkat para pembatik trusmi yang didominasi oleh perempuan, ternyata ada srikandi Trusmi  lain yang juga ikut menyumbang peran besar dalam perkembangan batik di Cirebon yang kini mendunia. Srikandi itu bernama Sally Giovanny, pemilik brand BT Batik Trusmi, galeri batik terluas, terlengkap dan terbesar Se-Indonesia. Mengambil nama desa dimana batik Cirebon banyak diciptakan, Sally Giovanny sendiri berharap BT Batik Trusmi terus bersemi serta memberi inspirasi. Lewat usahanya merintis dan memasarkan batik sejak usia 17 Tahun, Sally Giovanny dan suaminya berhasil membuat Batik Trusmi diekspor ke berbagai negara di Eropa dan juga Amerika. Setidaknya 7.000 potong kain batik sutera dikirim ke Bali setiap minggunya untuk diekspor dan dijadikan pakaian atau pun aksesoris oleh para desainer di sana. Tak heran, rentetan penghargaan pun berhasil ia dapatkan berkat kontribusinya di dunia batik. Mulai dari Tokoh Wanita Cirebon Inspiratif oleh Badan Kebudayaan Cirebon, Tokoh Perubahan Republika 2017, hingga menjadi miliarder di usianya yang masih sangat muda.

 

Sally Giovanny, Srikandi Batik dari Trusmi. Sumber: www.republika.co.id

 

Melalui usahanya, Sally Giovanny pun berhasil merangkul lebih dari 500 pengrajin batik dan menaungi ratusan karyawan. Itu artinya, Srikandi Trusmi ini telah ikut serta memberdayakan perempuan di Trusmi, tak hanya secara ekonomi, juga secara sosial membantu mereka menyalurkan ilmu membatiknya untuk kepentingan regenerasi pembatik masa depan. Dengan kolaborasi ini, perempuan tak lagi harus menanggung stigma sebagai ‘kelas kedua’ , karena dalam paradigma masyarakat patriarki pekerjaan yang dibebankan perempuan hanya sampingan, untuk mengisi waktu senggang, atau untuk membantu suami dalam memenuhi ekonomi. Padahal lebih dari itu, dengan membatik, para pekerja mulia ini secara sadar sedang mengemban kelangsungan tradisi budaya yang telah mendarah daging, dan dampaknya meluas hingga ke soal kemajuan perekonomian bangsa.

Apa yang dilakukan Sally Giovanny ini sungguh sangat menginspirasi perempuan Indonesia, untuk selalu kuat agar bisa menguatkan orang lain, juga untuk mampu berdaya agar bisa memberdayakan orang lain. Lewat tulisan ini, saya pun mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-30 untuk Sally Giovanny, dan terimakasih karena sudah menjadi srikandi batik yang tak pernah berhenti memberi inspirasi.

 

 

Mengenal BT Batik Trusmi Milik Sally Giovanny

 

Ada yang berbeda dari BT Batik Trusmi hingga gaungnya terdengar sampai ke luar negeri. Hal dibawah ini yang membuat tak hanya wisatawan nasional, namun juga internasional tertarik untuk datang ke Cirebon.

Srikandi Batik dari Trusmi Jadikan Batik Lebih Baik

Penasaran ingin datang langsung ke BT Batik Trusmi? alamatnya ada di Jl Syekh Datul Kahfi 148, Weru Lor, Weru, Cirebon. Sekitar 1 kilometer saja dari exit tol Cirebon. Akan lebih menyenangkan jika pergi bersama keluarga besar ya, bisa menggunakan kendaraan pribadi, maupun kereta api. Saya sendiri lebih sering membeli BT Batik Trusmi secara online, selain karena sedang hamil besar, prosesnya pun cepat, mudah dan gratis ongkir untuk pembelian di atas Rp. 150.000.

 

Srikandi Batik Dari Trusmi Jadikan Batik Lebih Baik

Dibuat oleh Penulis

 

Memiliki slogan BT Always Batik, BT Batik Trusmi ini memang selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya, baik online maupun offline. Pengalaman membeli secara online sendiri menurut saya sangat memuaskan. Dari proses order sampai pengiriman barang berlangsung sangat cepat. Customer Service BT Batik Trusmi di whatsapp pun selalu ramah menjawab setiap pertanyaan yang saya ajukan. Maka tak heran, siapa saja dibuat untuk kembali ingin berbelanja lagi di sini.

 

Srikandi Batik dari Trusmi Jadikan Batik Lebih Baik

Paket belanja online di BT Batik Trusmi tiba di rumah dengan cepat, selamat dan memuaskan.

 

Untuk info terkini mengenai BT Batik Trusmi, kita bisa mengaksesnya lewat:

Website: www.btbatiktrusmi.com

Instagramwww.instagram.com/btbatiktrusmi/

Twitter: www.twitter.com/ebatiktrusmi

Facebookwww.facebook.com/btbatiktrusmi.id/

Youtube: www.youtube.com/channel/UC4AOWkk6ea7J9A25-vHsKzA

 

Srikandi Batik dari Trusmi Jadikan Batik Lebih Baik

Saya Bangga Menggunakan Batik Mega Mendung Tribal dari BT Batik Trusmi. Semoga Anak di dalam Kandungan Saya, Kelak Juga Bangga dan Mencintai Batik.

 

Batik Lebih Baik

Permintaan batik yang semakin tinggi di pasaran, baik nasional maupun internasional membuat munculnya inovasi baru dalam ragam produk batik. Tak melulu dijadikan sebagai pakaian, namun juga diproduksi menjadi sepatu, tas, sprei, dompet, topi, hiasan dinding, hingga kue brownies bermotif batik. Mata semakin dibuat familiar dengan keberadaan batik, sehingga rasa memiliki pun tumbuh semakin tinggi. 

Maka bukan suatu hal yang tabu lagi jika kini galeri batik pun berevolusi menjadi sebuah kawasan eduwisata. Batik dijadikan daya tarik para wisatawan lokal maupun internasional untuk datang berkunjung. Di kawasan eduwisata batik BT Batik Trusmi misalnya, pengunjung tak hanya disuguhkan berbagai produk berbahan batik, namun juga diajak mencicipi kuliner khas Cirebon, dan disediakan tempat untuk belajar membuat batik. Malah dalam waktu dekat ini, 1 Oktober 2018, akan diadakan event besar pertama kalinya di Jawa Barat, The Mask Painting Festival. Acara kolosal yang melibatkan ratusan penari topeng dan ribuan kostum megah. Sungguh suatu upaya cerdas agar batik semakin dekat dan semakin dicinta, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Wisata 

 

Srikandi Batik dari Trusmi Jadikan Batik Lebih Baik

Belajar Membatik di Sanggar Eduwisata BT Batik Trusmi. Sumber: aboutcirebon.id

 

Setelah berekspansi mendirikan Pesona Batik, sebuah gerai batik yang memadukan seni budaya dan keindahan gedung peninggalan sejarah, BT Batik Trusmi juga mendirikan sanggar pembatikan yang disediakan untuk para pengunjung yang ingin belajar bagaimana cara membatik. Belajar merasakan bagaimana panasnya duduk berlama-lama disamping kompor yang menyala, menunduk fokus sambil mensinergikan kesabaran dengan gerakan tangan menggoreskan canting. 

Para srikandi pembatik dari Trusmi pun kini memiliki ruang untuk menyalurkan ilmu yang dimilikinya pada generasi mendatang.

Sebagai penerima tongkat estafet warisan budaya, kita sebagai generasi muda seharusnya ikut mendukung dan menjaga batik agar tetap lestari. Jika kita bukan pembatik ataupun pengusaha batik yang membantu ratusan pembatik seperti Sally Giovanny…kita bisa melakukan ini…agar batik semakin baik.

 

Srikandi Batik Dari Trusmi Jadikan Batik Lebih Baik

Dibuat oleh Penulis

 

Kini dunia telah mengakui batik sebagai Pesona Indonesia, simbol keindahan, refleksi budaya adiluhung dan filosofi yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan rakyat Indonesia. Jangan pernah melupakan bahwa batik selalu menjadi mozaik yang mewarnai setiap episode kehidupan manusia Indonesia. Sejak janin di dalam kandungan, lahir, tumbuh besar, bahkan hingga meninggal, keberadaan batik selalu menyertai.

Batik merupakan manifestasi tak terelakan dari sebuah masyarakat yang patut untuk kita jaga dan perhatikan agar tetap lestari, serta dapat dilaniutkan oleh generasi selanjutnya sebagai hasil dari perjalanan panjang yang membentuk identitas Bangsa Indonesia. 

Sadar bahwa pada hakekatnya estetika batik bukan hanya terletak pada keindahan dan kemolekan motifnya saja, namun utamanya justru terletak pada proses di mana para pembuatnya, srikandi pembatik, menggunakan kerangka pengalaman mereka untuk menciptakan karya seni bernama batik. 

Srikandi batik pada akhirnya menjadi aspek signifikan dan perlu dihargai atas nama keberlanjutan pengembangan kebudayaan batik Indonesia. Mereka tokoh utama yang membuat batik lebih baik.

 

Selamat Hari Batik Nasional

 

 

 

Sumber:

http://btbatiktrusmi.com/

http://www.kemenperin.go.id/artikel/18591/Hingga-Oktober-2017,-Nilai-Ekspor-Batik-Lampaui-USD-51-Juta

https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Cirebon

http://www.grid.id/read/04912150/omset-hingga-ratusan-juta-pasangan-ini-hanya-bermodal-uang-amplop-kondangan?page=all

https://www.finansialku.com/kisah-sukses-sally-giovanny/

https://www.youtube.com/watch?v=BuE1gLkvlyg