Kenalkan, namanya Robbi Hardiansyah Manik. Kemampuan menulisnya bisa diacungi jempol. Berikut cerita penngalamannya tampil dalam pentas teater bergengsi di Jakarta.

 

 

Minggu, 3 Maret 2024 Angkatan Cokroaminoto berangkat ke Jakarta untuk menampilkan teater Legenda Ronggeng Gunung. Berkolaborasi dengan Svadara Dance, para siswa dengan bangga menampilkan teater pada event Satu Dekade Galeri Indonesia Kaya di gedung Wayang Orang Bharata Purwa, Senen, Jakarta pusat.

Proses persiapan sudah dimulai sejak akhir bulan Desember 2023. Mulai dari penulisan naskah, pembagian peran, reading, blocking, sampai latihan, kurang lebih dilakukan selama satu setengah bulan. Proses persiapan dan latihan didampingi oleh Dede Riki Saepudin, seorang penggiat seni dari Kampung Nusantara.

ada tanggal 3 Maret, tepatnya pukul 02.00 dini hari, para siswa dan guru pun bertolak dari Pangandaran dengan menggunakan mobil. Perjalanan Pangandaran-Jakarta memakan waktu sekitar 11 jam, dan sampai di lokasi pada pukul 13.00 siang. Sesampainya di gedung Wayang Orang Bharata, para siswa menyantap makan siang terlebih dahulu, dilanjutkan briefing rundown bersama Svadara Dance. Setelah briefing, para pemeran teater langsung melakukan blocking panggung dan gladi resik.

Hanya tersisa waktu bebera jam setelah gladi resik. Para siswa langsung menggunakan kostum masing masing dan melakukan make up. Tepat jam lima sore, barulah para siswa menampilkan teater Ronggeng Gunung. Penampilan sukses tergelar. Mimik wajah para siswa terlihat sangat senang dan lega.

“Mantab, puas banget! Gak sia-sia kita latihan sebulan lebih,” ucap Tata ketika ditanya bagaimana perasaanya setelah tampil.

Ronggeng Gunung sendiri adalah seni pertunjukan tradisional Pangandaran yang melibatkan tarian, musik, dan drama. Tari Ronggeng Gunung seringkali memiliki makna dan simbolisme dalam konteks budaya Jawa Barat. Gerakan-gerakan dalam teater ini bermakna mitologis atau menggambarkan kisah-kisah legendaris dari kepercayaan lokal. Semakin membanggakan sebab teater Ronggeng Gunung ini dipentaskan tak hanya oleh siswa dari Jawa Barat, tetapi juga oleh para siswa dari berbagai provinsi.

Setelah tampil. Malamnya para siswa beristirahat di hotel yang berada di pusat Kota Jakarta. Dan pada keesokan harinya, para siswa diajak berkeliling Jakarta dengan mengunjungi Perpustakaan Nasional dan nonton bersama di bioskop sebelum pulang ke Pangandaran.

 

 

 

Penulis Naskah & Sutradara:

Dede Riki Saepudin

 

Musik Pengiring :

-Ang Temon (Kendang)

-Hilimi(Bonang)

-Kristianus Pati Kumanireng (Gong)

Dewi Rengganis:

-Intan Jelita Fitri (Dewi Siti Samboja)

-Ketlyn Patrick (Nini Bogem)

Penari :

-Maria Bali Kumanireng

-Izafira Nathania

-Djuniar Dwi Mutiara

-Sopiah

-Sofya Agusti

-Hubertina Erni Burwos

-Hatatomu Wasahua

-Omen (Petani)

-Udin (Nelayan)

Tokoh Masyarakat:

-Veronika Jhonatan (Petani) (Bakul Nasi)

-Anisa Nathalia (Petani) (Gedengan Padi)

-Regina Nauw (Petani) (Caping) (Bakul Nasi)

-Yorlin Kepno (Petani) (Gedengan Padi)

Bajo:

-Lutfi (Kalasamudera)

-Yefta

-Trian

Anggalarang:

-Robbi Hardiansyah Manik