Identitas Buku
Judul: Saatnya Ibu Menjadi Ibu
Hal : 197 Halaman
Penulis : Febrianti Almeera
Buku ini ditulis oleh istri dari teman SMA saya, Kang Ulum. Kang Ulum sendiri juga menulis buku SAM (Saatnya Ayah Mengasuh). Beliau mungkin sudah lupa sama saya, tapi saya masih ingat hehe. Awalnya pun saya tidak pernah tau kalau suami istri ini berkiprah di bidang pengembangan diri, sebagai trainer. Sampai adik kelas saya menawarkan buku ini untuk dibaca…dibeli lebih tepatnya. Maka saya belilah…kemudian saya lahap.
Isi Buku
Buku ini dibuka dengan plot yang selama ini dicari titik tengahnya, Ibu Rumah Tangga VS Ibu Bekerja. Ini seru, dan jujur saya menikmati bagian lembar pembuka ini. Renyah sekali bahasannya…pertama-tama kita disadarkan bahwa tugas seorang ibu adalah mendidik anaknya. Tapi diluruskan dulu, bahwa Ibu rumah tangga pun bekerja di rumah, yang pekerjaannya ada di ranah domestik. Nah, sedangkan ibu bekerja…mereka di ranah publik. Jadi bolehkah ibu bekerja? Boleh dong, asal sudah tunai dan tuntas kewajibannya mendidik anak. Jangan sampai pekerjaan di luar melalaikan tugas utama seorang ibu untuk mendidik anak-anaknya, karena itu sama saja mencederai peran yang sedang diemban.
Lalu adakah indikator bahwa kita sudah tunai mendidik anak? Ada..
1. Anak tumbuh menjadi manusia yang Allah kehendaki
2. Anak mengenal visi sejati hidup
3. Anak menemukan misi spesifik dirinya
4. Anak mengambil peran di masyarakat
5. Anak berkontribusi membangun peradaban.
Wow, ternyata indikatornya berat ya…mendidik anak agar bisa mencapai indikator tersebut apa bisa dilakukan dalam sehari dua hari? Sebulan dua bulan? Setahun dua tahun? Hmmm rasanya butuh belasan tahun untuk bisa mencapainya. Jadi? Simpulkan sendiri tentang ini.
Selanjutnya poin penting di buku ini yang menggugah saya adalah tentang fitrah ibu yang memiliki sifat al wadud, yakni penuh cinta. Al wadud pada ibu tercermin pada:
1. Lisannya yang terjaga, tak pernah berteriak.
2. Nada suaranya yang hangat dan ceria
3. Sikapnya yang lembut
4. Tatapannya yang teduh
5. Kebiasaannya yang suka memeluk dan mengecup
Cerminan di atas cukup menampar-nampar saya, karena rasa-rasanya ada beberapa poin yang kadang-kadang hilang hahaha (maklum mantan preman). Padahal, sifat al wadud pada diri seorang ibu itu PASTI ada karena sudah fitrahnya. Lalu jika tetap berteriak dan masih suka marah-marah itu kenapa? Karena bisa jadi tertutupi akibat luka pengasuhan masa lalu, terlalu mengambil banyak peran, juga sulit kelola emosi. Ok i will fix it. Kayanya selain harus belajar kelola uang untuk olshop, aku pun harus pinter kelola emosi. Breath in…breathe out.
Agar menjadi ibu yang penuh cinta….kita harus kuatkan bonding dengan anak, buat melekat. “Ikatlah hati anak, sebelum kau tundukan akalnya.” Itulah kenapa momentum menyusui adalah yang harus benar-benar dimanfaatkan oleh para ibu…tatap matanya, genggam tangannya, lisankan kalimat-kalimat baik saat si anak menyusu…MasyaAllah, Allah selalu menyisipkan pesan dari apa yang IA perintahkan.
Poin lain yang membuat saya tertarik adalah bagian peran ayah dan peran ibu. Bahwa keduanya memiliki porsi masing-masing. Yang mana jika peran itu berjalan seimbang, maka berdampak pada kuatnya jiwa anak. Jadi, peran ayah dan ibu jangan sampai tertukar… karena jika tertukar, akan ada bagian-bagian kosong yang seharusnya terisi andai ayah dan ibu menjalankan perannya sesuai fitrah.
Dan terakhir tentang home edication berbasis fitrah.
Di sini tentang bagaimana orang tua mendidik anaknya dengan tujuan besar, yakni menjadi manusia yang Allah kehendaki, menjadi hamba Allah dan menjadi wakil atau penguasa bumi secara berkesinambungan.
Penutup
Terakhir…buku ini ditutup dengan harapan…kelak anak-anak kita lah yang akan berkontribusi membangun peradaban. Anak-anak kita yang akan membalikkan kondisi dari zaman keterpurukan menjadi kecemerlangan. Namun jauh sebelum itu, semua dimulai dari bagaimana kita seorang ibu, mendidik anak-anak sesuai fitrahnya.
Overall buku ini sangat cocok untuk siapa saja yang membutuhkan asupan ringan bergizi mengenai parenting, khususnya menjadi ibu. Saya pribadi banyak disadarkan sih. Banyak input bagus untuk memperbaiki diri.
Sebenarnya buku ini sangat padat dan singkat. Fisiknya memang terlihat tebal, karena satu halamannya kebanyakan hanya memuat 3-4 paragraf saja. Katanya memang sengaja begitu biar enak dibaca. Tapi ya itu, jadi ada cost tambahan karena menghabisan lembaran-lembaran kertas. Saya sendiri habis membaca buku ini total sekitar 5 jam an saja, sangat cepat untuk ukuran ibu rumah tangga dua batita tanpa ART.
Oke sekian review singkatnya. Semua tulisan ini murni berdasarkan pengalaman pribadi. Jika ada salah kata, mohon dimaafkan. 🙏🏻
Indaaahh banget ya Mba.
Duh, aku tertujes2 pastinya dg konten buku ini.
semoga bisa menyemangati setiap emak untuk jadi a better mom!
Hahaha iya Mba, Makjleb banget pokonya. Jadi semangat lagi buat bangkitin fitrah ibu yang sesungguhnya hehehe
Buku yg bagus untuk panduan para ibu dlm mendidik dan mengasuh anak ya
Sekolah untuk menjadi seorang ibu tidak ada ya, mba. Dengan melahap isi buku ini semoga ibu-ibu mempunyai amunisi tambahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam mendidik anak-anaknya.
Sepertinya bukunya bagus nih buat ibu ibu newbie, ku jadi ingin baca juga deh buat nambah pengetahuan dan wawasan. Tapi emang dari semua itu yang paling penting itu kesiapan mental dulu. Thanks kak infonya yah
Buku parenting yang cocok dibaca oleh orang tua ya. Duh jadi inget dulu waktu baru awal2nya jadi seorang ibu, suka emosian juga. Eh tapi habis ngomel2 ke anak, jadi merasa bersalah sesudahnya 🙂
Ikut tertampar baca review bukunya, mbak. Malu aku hahaha
Sejatinya kita yang butuh anak-anak kok. Butuh kasih sayang dari mereka …
Buku kece nih buat para emak yang kadang suka galau dengan statusnya. Emang jadi perempuan itu harus bijak menyikapi takdir ya.. Semangat Mom!
Iya euy ceoet bener bacamu mbk, cm butuh waktu 5 jam dg kondisi begitu. Cucok. Kalau aku mungkin lama krna bmyk ngemedsosnya? Hadeehhh.
Btw makasih yak udh direview in. Aku jd mau bukunya aahh
Buku yang bagus mbak, apalagi tatapan mata seorang Ibu harus teduh dan benar-benar sebagai pelindung untuk anak-anaknya.
Subhanallah buka yang inspiratif mbak. Bisa jadi panduan para wanita baik yang belum menikah maupun yang sudah menjadi ibu. Mendidik anak itu gampang-gampang susah. Kadang kita sudah merasa benar menjadi ibu, tapi nyatanya kita masih mendapati anak kita yang kurang baik perilakunya dsb…..atau kadang kita miris melihat anak sekarang yang tidak sesopan anak-anak jaman dulu. Benar-benar kita harus banyak belajar ya mbak terutama belajar tentang kehidupan yang sarat dengan cobaan hidup.
buku parenting ini sangat bagus untuk para ibu, khususnya ibu2 muda. Aku aja ada beberapa yang tersentil 🙁
Smeoga semakin banyak ibu yang menjalankan perannya dengan baik 🙂
Memang berat jadi ibu karena tanggung jawabnya langsung ke Allah SWT. Salut pada ibu2 yg jadi dokter, pedagang, dosen dll yg sibuk luar biasa tapi tetap dekat dg anak, anak2 mereka juga sopan & pintar. Buku yg menarik buat para orangtua.
Bagus deh bukunya saya jadi pengen baca
Dan selama ini juga merasa belum 100% fitrah sebagai ibu
Jadi masih sering khilaf menguap lemah lembutnya huhu
Waaahh, aq jadi mupeng nih baca bukunya langsung Mba. Khususnya tentang tema saat anak memiliki atau mengetahui misi untuk hidupnya. ini poin penting bgt buat masa depannya ya
Wah ini buku yang bagus untuk dibaca para orang tua. Banyak ilmu yang bisa digunakan untuk mengasuh buah hati ya…
Apapun pilihannya, menjadi ibu bekerja di luar rumah atau ibu yang bekerja di rumah, tetap harus sadar dengan fitrahnya sebagai seorang ibu.
Reviewnya bikin nyentil banget ini, udah lama banget yang baca buku yang berfaedah seperti ini.. semoga review ini banyak yang baca dan menjadi penggerak Ibu Ibu lain diluar sana seperti saya untuk juga gemar membaca sehingga bisa menghasilkan generasi yang cemerlang dan bukan sebaliknya ya.. keren banget ish kamu indah baca buku hanya dengan waktu 5 jam.. eh kalo emang bukunya bagus sih emang ngga mau berhenti baca sik ya..
Waj aku baca reviewnya juga udah tertampar mbak huhu. Jadi kepengen baca juga bukunya. Coba nanti aku cari ya di toko buku. Rasanya butuh bacaan motivasi juga seperti ibu yang temanya parenting seperti ini TFS
Isi bukunya reminder banget nih buat aku, berasa diingatkan apakah yang aku lakukan sebagai ibu sudah memenuhi tanggung jawabku. Tapi semangat juga sih karena makin besar usia anak, makin ada kemungkinan untuk memperbaiki semua kekurangan yang masih belum dilakukan
Aku juga ketampar nih di bagian Al Wadud hiks… iya nih kalau pagi rajin banget teriak-teriak ngingetin anak yang hobi berlama-lama. Entah bangun pagi, entah mandi, entah ganti baju, selama kurang lebih 1 jam itu tensi berasa kayak naik di ubun-ubun hehehe… harusnya ga usah teriak-teriak yaa.. diemin aja biar dia ngerasain telat ya gapapa :))
Tantangan menjadi ibu memang luar biasa ya. Yakin banget deh semua ibu di dunia pasti sayang pada anak-anaknya, hanya saja mungkin ada yang harus dibenarkan metodenya. Thanks for reminding me, mba. Harus baca buku ini juga kayaknya.
aku jadi penasaran pengen baca bukunya kebetulan memang lagi banyak baca buku parentinf
Baca judulnya aja saya udah kepincut Mbak. Sekarang ini saya memang lagi suka baca buku-buku parenting kayak gini. Jadi penasaran deh dengan isinya
buku yang bagus. terima kasih informasi tentang review bukunya. tugas ibu itu memang tugas yang mulia ya
menjadi ibu adalah anugrah luar biasaaaa ..semoga kita bis amenjadi ibu yang terbaik untuk anak – anak kita. Semangaaat selaluuu
Kenapa ya aku suka banget kalau baca buku yang isinya itu ada gambar-gambar atau sketsanya gitu…
Asik aja bacanya deh..