Pada tanggal 8 Maret 2024, Ambalan SMK Bakti Karya Parigi melaksanakan kegiatan Penegak Laksana di Jebulan, Cigugur, Pangandaran. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini rutin diadakan setiap awal tahun.
Penegak Laksana adalah tingkatan kedua dalam satuan Pramuka Penegak setelah Penegak Bantara. Secara bahasa, “laksana” berarti melaksanakan apa yang harus dan perlu dilaksanakan serta menjadi teladan bagi anggota lainnya.
Tujuan lain dari kegiatan Penegak Laksana adalah melatih mental Penegak Bantara agar memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab dalam mengurus struktur organisasi ambalan berikutnya.
Peserta kegiatan Penegak Laksana terdiri dari 15 orang, 6 laki-laki dan 9 perempuan. Peserta laki-laki termasuk Albertus Teksen, Ringgo Hendrawan, Celson Simbong, Jimi Yamin, Benjamin Aktawalora, dan Risto. Sementara itu, peserta perempuan termasuk Hilmi Nurul Latifah, Tasya Wardani, Sinta Nurija, Reni Segeit, Ismawati Tia, Natalia Boleng Hurit, Joni Bertina Muyapa, Frani Melda, dan Ojien Tayan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian terhadap sesama anggota dan masyarakat serta keterlibatan dalam kegiatan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Hari Pertama, 8 Maret 2024
Kegiatan dimulai dengan berkumpulnya para peserta Penegak Laksana di Saung Satu Indonesia setelah sholat subuh. Setelah semua siap, peserta dibagi menjadi 8 kelompok dan diberi pertanyaan seputar Pramuka. Kelompok yang menjawab dengan benar diberikan izin untuk menuju sekolah lebih dulu, sementara kelompok lainnya menunggu.
Setelah semua kelompok tiba di sekolah, mereka melakukan registrasi nama dan membersihkan area sekolah; seperti area di depan kantor, Julang Ngapak, dan lapangan. Para peserta juga sarapan pagi untuk mengisi energi. Setelah itu, dilaksanakan upacara pembukaan kegiatan dengan khidmat.
Setelah upacara, peserta diarahkan menuju area Julang Ngapak untuk packing barang-barang yang akan dibawa. Packing dilakukan untuk memastikan tidak ada barang yang terlupakan seperti obat-obatan, baju ganti, dan makanan. Setelah itu, mereka mendapat materi manajemen perjalanan dari Kak Rizal dan amanat dari Kak Dedi Supriatna sebelum beristirahat dan bersiap untuk pengembaraan.
Perjalanan dimulai dengan peserta laki-laki melewati 8 desa, yaitu Desa Cinta Karya, Cinta Ratu, Cibenda, Ciliang, Karang Benda, dan Parigi. Sekitar pukul 09:00 malam, mereka singgah di Koramil Parigi untuk beristirahat. Pagi harinya, peserta mendapat materi tentang bela negara dan PBB sebelum melanjutkan perjalanan setelah pamitan dengan petugas Koramil.
Sementara itu, para peserta Laksana perempuan pergi untuk pengabdian di rumah Wa Eli. Di sana, mereka disambut hangat oleh Wa Eli dan keluarganya. Para peserta memulai dengan saling memperkenalkan diri dan meminta izin untuk melakukan pengabdian selama satu hari di rumah Wa Eli.
Para peserta membantu Wa Cici (istri dari Wa Eli) dalam mengikat pakis untuk dijual. Pada malam hari, mereka melakukan makan malam bersama. Setelah makan malam, para peserta melakukan bersih-bersih dan perawatan diri. Mereka berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan Wa Eli, yang juga menceritakan perjalanan hidupnya kepada mereka. Para peserta menerima wejangan dari Wa Eli dan Wa Cici tentang bagaimana menjalani hidup dan bertahan dalam segala kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan.
Ketika malam sudah larut, para peserta pergi tidur untuk mengisi energi agar tetap semangat keesokan harinya. Mereka bangun pada pukul 04:30 dan melanjutkan dengan memasak sarapan. Para peserta juga diajak oleh Wa Cici untuk membuat makanan tradisional, yaitu surabi, dengan menggunakan alat tradisional seperti tungku dan cobek tanah liat. Ternyata, membuat surabi adalah kebiasaan harian Wa Cici untuk hidangan pagi.
Setelah selesai dengan kegiatan di dapur, para peserta mulai makan dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju Jebulan. Mereka berpamitan kepada Wa Eli dan Wa Cici sambil mengucapkan terima kasih atas kesempatan melakukan pengabdian di rumah mereka.
Hari kedua, 09 Maret 2024
Para peserta Laksana putri menunggu kedatangan para peserta Laksana putra di Posyandu Parakan Manggu. Setelah kedatangan para peserta Laksana putra, mereka bersama-sama melakukan sarapan untuk mengisi energi. Kemudian, para peserta melanjutkan perjalanan menuju Jebulan. Pada pukul 16:06 sore, mereka tiba di Jebulan tempat kegiatan Laksana diadakan. Mereka diberikan bimbingan materi tentang survival dan persiapan sebelum melakukan survival di alam liar.
Setelah menerima materi tentang survival, para peserta langsung diarahkan ke hutan. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah membuat bivak sebagai tempat tinggal sementara. Saat pembuatan bivak, mereka membagi tugas: ada yang membuat bivak, ada yang mencari kayu, dan ada yang mencari makanan. Setelah semua selesai, para peserta beristirahat di bivak mereka untuk memulihkan tenaga agar semangat pada hari berikutnya.
Setelah kegiatan survival sekaligus jam istirahat, tepat pukul 02.00 malam peserta dibangunkan untuk melakukan evaluasi selama kegiatan. Serunya saat evaluasi, mereka berada di sungai.
Hari Ketiga, 10 Maret 2024
Pada hari ketiga, dilaksanakan kegiatan pengambilan balok dengan cara menyelesaikan tantangan di setiap pos yang telah disediakan. Ada cerita unik yang mana di pos terakhir mereka harus meminum kuning telur dan tidak boleh memuntahkannya. Namun anehnya, tak ada satupun yang muntah, malah ada yang meminta kuning telur tambahan.
Terakhir, setelah kegiatan pengambilan balok, kemudian dilaksanakan kegiatan upacara pelantikan sekaligus upacara penutupan.
Para peserta memberikan testimoninya dan merasa kegiatan Laksana ini sangat menyenangkan. Selain menjadi ajang melatih kedisiplinan, kegiatan ini juga bisa mempererat hubungan dan kepercayaan satu sama lain.